AADC 2 Bukan Ada Apa Dengan Kamu

14.24

Cinta dan Rangga di Istana Ratu Boko via www.blog.airyrooms.com
Seperti yang diramalkan, AADC 2 akan meraup antusiasme masyarakat Indonesia. Anak-anak generasi 90an pasti familiar dengan seri pertama AADC. Tiba-tiba remaja jadi pandai berpuisi dan mulai melirik sastra. AADC adalah salah satu dari film yang saya tonton sebelum saya kuliah. Pada jaman itu, bioskop belum diinvasi oleh Cinemax, Blitz atau XXI. Stigma miring tentang bioskop juga masih kental sehingga saya agak takut menonton di bioskop kecuali dengan keluarga.

Sebagai salah satu tempat syuting AADC 2, Jogja mendapat berkah yang luar biasa. Bersamaan dengan libur panjang 4 hari kenaikan Isa Almasih, peringatan Isra Mi'raj sekaligus Sabtu-Minggu, ya bisa ditebak kalau Jogja menjadi salah satu destinasi wisata yang diburu para pelancong. Sampai ada paket perjalanan Jogja ala AADC 2 yang harganya jauh lebih mahal dari pada paket perjalanan ke Jogja biasanya.

Tiket menuju Jogja sudah habis entah kapan karena banyak teman yang mau pulang kampung ke Jogja tidak dapat tiket. Lokasi syuting AADC 2 seperti di Greenhost, Kotagede dan Klinik Kopi dibanjiri manusia. Saya sih sebagai warga Jogja ikut senang karena pendapatan daerah meningkat, yang usaha dapet banyak pemasukan dan Jogja bisa dikenal banyak orang. Tapi kan macet? Ya udah sih sebagai warga yang bisa 24 jam di Jogja kan mengalah sebentar gak apa. Yang penting wisatanya tertib dan tidak buang sampah sembarangan. Kita bisa duduk manis menikmati libur panjang sambil leyeh-leyeh sambil kipasan di rumah terus minum teh nasgitel (panas wangi legi kentel). Enak juga kan?

Sudah 3 paragraf aja ya. Padahal sebenarnya saya mau bahas cerita AADC 2 yang konon katanya bisa membuat bemper eh baper (bawa perasaan). Sebelum saya nonton, sudah banyak teman yang memperingatkan kemungkinan ke-baper-an sampai ada yang melarang nonton. Katanya tidak dianjurkan yang sedang bahagia untuk menonton AADC 2.

Antrian pembelian tiketnya pun tak kalah membawa baper (kebawa laper). Jam 14.00 saya datang, dapatnya tiket untuk jam 19.30. Akhirnya saya dan Fadli urung nonton hari itu, malah menonton tv series di komputer. Kami (atau lebih tepatnya Fadli) memutuskan untuk besok antri pagi-pagi supaya dapat tiket dengan jam yang diinginkan. Hari H-nya, memang isinya penonton yang berpasang-pasangan daripada yang ramai-ramai berkelompok. Mungkin ini adalah penyebab baper pertama terutama untuk yang jomblo.

Akting para aktor dan aktris AADC 2 memang sangat memukau. Seakan membawa ingatan kita ke zaman Cinta-Rangga masih SMA. Terutama geng Cinta yang isinya Cinta (Dian Sastrowardoyo), Maura (Titi Kamal), Milly (Sissy Priscillia) dan Karmen (Adinia Wirasti) yang sukses membangun atmosfer ala wanita dewasa yang telah berteman sejak lama.

Diceritakan bahwa Cinta dan Rangga (Nicholas Saputra) bertemu tidak sengaja setelah 9 tahun Rangga menghilang. Wah, 9 tahun terlunta-lunta karena cinta. Luar biasa ya Cinta. Jujur saya disini jadi sebal dengan sosok Rangga. Rangga tampak seperti lelaki yang tidak tegas dan penakut karena memutus Cinta dengan sebuah kertas. Ini adalah penyebab baper yang kedua.

Singkat cerita, terjadilah pertemuan antara Rangga dan Cinta. Di mana mereka bernostalgia layaknya masih pacaran padahal mereka sudah menjadi mantan sejak 9 tahun yang lalu. Penyebab baper yang ketiga terutama bagi yang masih berharap sama mantannya.

Akhir cerita, Cinta memilih perasaannya yang terkondisikan karena suasana dibandingkan lelaki dewasa yang ada di depan matanya. Penyebab baper yang keempat untuk yang punya pasangan tapi tidak memiliki minat yang sama.

Saya sebenarnya berekspektasi berlawanan dengan akhir film. Saya punya bayangan di mana Cinta meninggal karena kecelakaan atau Rangga yang ketinggalan pesawat. Pokoknya akhir yang sedih. Hahaha, sadis ya.

Terlepas dengan apa yang ada di AADC 2, itu hanyalah cerita. Sosok Rangga jika di dunia nyata tetap saja saya anggap sebagai lelaki yang main belakang. Cinta sebagai wanita yang lemah dan tidak tegas dengan 9 tahun penderitaan yang telah dialaminya. Trian adalah lelaki yang lebih pantas mendapatkan cinta yang sebenarnya.

Maka ke-baper-an karena punya pasangan yang beda minat harusnya tidak terjadi kalau kalian sudah bersepakat untuk bersama walaupun berbeda. Siapa yang memilih punya pasangan yang unik tapi berbeda, ya kan kalian. Konsistenlah dengan pilihan itu. Fokuskan kepada bagaimana dia memperlakukan kita dan bersama kita di saat titik terendah.

Putusnya udah lama tetapi masih mengharap mantan. Di sisi lain bumi ini, si mantan sudah melangkahkan kaki dengan pasangan barunya. Ayolah, takaran siapa yang duluan tidak bisa digunakan untuk menunjukkan siapa yang lebih sukses antara kamu dan mantan. Bukan berarti kamu belum menemukan lalu mengharap lagi cerita lama. Perbanyak lagi teman, siapa tau selama ini kamu terkungkung dalam rantai pertemanan yang itu-itu saja.

Untuk yang baru saja putus. Pastikan kalian mengakhiri hubungan dengan cara yang tepat. Bertemulah, jika tidak memungkinkan maka bisa lewat telepon. Tidak ada pulsa, banyak Ind*m*ret di mana-mana bisa isi pulsa. Nyatakan alasan yang sesungguhnya, jangan mengambang. Paling tidak, kalian bisa memulai hidup masing-masing dengan lebih lega dan tanpa ganjalan.

Pesan saya, tontonlah AADC. Mau sendirian atau berdua, sama saja bayarnya. Pandai-pandai ambil hikmah dari semua yang kamu tonton!

-MY yang masih membenci Rangga namun mengidolakan Nicholas Saputra-

You Might Also Like

0 comments

Subscribe